Semarang, 28 Februari 2025 – Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro (FSM UNDIP) bekerja sama dengan Center for Plasma Research (CPR) mengadakan Forum Group Discussion (FGD) bertajuk Plasma Technology for Food Safety and Security yang berlangsung di Acyntia Prasada Lt. 4. Diskusi ini menghadirkan dua narasumber ahli, yaitu Prof. Dr. Muhammad Nur DEA selaku Founder CPR dan Ahmad Ni’matullah Al-Baari, S.Pt., M.P., Ph.D., seorang pakar teknologi pangan.

Dalam pengantar diskusi, Prof. Dr. Muhammad Nur menjelaskan bahwa forum ini akan dilakukan secara berseri untuk mengenalkan lebih jauh tentang manfaat teknologi plasma dan ozon dalam sektor pangan. Beliau menekankan bahwa ketahanan pangan tidak hanya mencakup ketersediaan bahan pangan, tetapi juga akses fisik, sosial, dan ekonomi terhadap pangan yang aman dan berkualitas.

Bapak Ahmad Ni’matullah Al-Baari, Ph.D. menguraikan berbagai potensi ozon dalam meningkatkan ketahanan pangan dari berbagai aspek. Penelitian mengenai ozon dalam sektor pangan dan pertanian dibagi ke dalam tiga kategori utama, salah satunya adalah pengolahan limbah. Sebagai contoh, dalam pengolahan whey, secara alami whey akan mengalami endapan jika didiamkan dalam jangka waktu tertentu. Namun, dengan bantuan ozon, proses pemisahan whey dari endapan dapat dipercepat hanya dalam 6 jam tanpa merusak komposisi nutrisi. Hasilnya, whey yang diperoleh tetap stabil hingga 30 hari tanpa mengalami pengendapan lebih lanjut.

Selain itu, ozon juga dapat dimanfaatkan dalam pengawetan pasta cabai. Faktor utama yang mempengaruhi kerusakan pasta cabai adalah kandungan airnya. Ozon berperan dalam menjaga kadar air dalam produk dengan mekanisme water release, di mana ozon mampu mengikat air dan mempertahankan struktur protein. Dengan demikian, kualitas pasta cabai tetap terjaga lebih lama.

Dalam sesi diskusi, salah satu peserta online bertanya mengenai uji ozon terkait lightness dan rubidity, serta kemungkinan mencari korelasi antara keduanya. Menanggapi pertanyaan ini, pemateri menjelaskan bahwa lightness merupakan tingkat kecerahan yang dapat diamati secara visual, sementara rubidity mengacu pada partikel-partikel kecil yang terdapat dalam larutan. Dengan pengelolaan ozon yang tepat, keseimbangan antara kedua aspek ini dapat dijaga, sehingga kualitas produk pangan tetap optimal.

Diskusi ini memberikan wawasan luas mengenai manfaat teknologi plasma dan ozon dalam sektor pangan dan pertanian. Dengan pemanfaatan dosis ozon yang tepat, teknologi ini berpotensi besar untuk meningkatkan ketahanan pangan secara lebih efektif dan efisien. Ke depannya, FSM UNDIP dan CPR akan terus melanjutkan kajian ini dalam seri diskusi berikutnya.

[Humas FSM]

× How can I help you?