Departemen Kimia Fakultas Sains dan Matematika UNDIP menggelar Studium Generale bertajuk “Liposom dan Perannya dalam Industri Kosmetik” pada Kamis, 24 April 2025, bertempat di Gedung Acintya Prasada Lantai 6. Acara ini menghadirkan dua narasumber utama yaitu Drs. Maruap Siahaan, M.B.A. selaku Direktur PT St. Morita Farma, dan Prof. Dr. Dwi Hudiyanti, M.Sc. dari Departemen Kimia FSM UNDIP, serta dimoderatori oleh Prof. Dr. Parsaoraan Siahaan, MS. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Dekan I FSM UNDIP, para dosen, serta mahasiswa program sarjana dan magister Kimia.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FSM UNDIP, Dr. Ngadiwiyana, S.Si., M.Si., menitikberatkan pentingnya kerja sama dengan dunia industri dalam menjawab tantangan teknologi ke depan semakin kompleks dan menuntut wawasan serta cara pandang yang lebih luas. Untuk itu, FSM UNDIP membuka peluang kerjasama secara luas kepada berbagai industry baik dalam dan luar negeri untuk secara bersama membangun atmosfer penelitian yang kompetitif di Universitas Diponegoro.
Dalam Studium General ini, Prof. Dr. Dwi Hudiyanti menjelaskan konsep liposom dari sudut pandang kimia, yang merupakan sistem penghantaran bahan aktif berbasis fosfolipid. Liposom memiliki keunggulan karena bersifat tidak beracun, mudah terurai, dan biocompatible, sehingga sangat potensial untuk diaplikasikan dalam kosmetik modern. Beberapa bahan aktif yang dapat dikembangkan melalui teknologi liposom antara lain kurkumin, vitamin C, dan senyawa alami lainnya. Beliau juga mendorong agar hasil riset di kampus dapat terus dikembangkan bersama pihak industri.
Sementara itu, Drs. Maruap Siahaan memaparkan pentingnya memiliki dasar riset yang kuat untuk membangun daya saing produk dalam industri kosmetik. Beliau juga menyinggung pentingnya kejujuran dalam berbisnis dan potensi besar industri kosmetik berbasis bahan alam di masa depan. Dalam sesi ini, beliau didampingi oleh Bu Desi Puspaningrum selaku R&D Manager PT St. Morita Farma yang menjelaskan bahwa kosmetik modern saat ini tidak hanya bersifat estetika, tetapi juga memiliki fungsi terapeutik. Produk-produk berbasis liposom alami yang tengah dikembangkan oleh PT St. Morita Farma, seperti Skinoasis dan Euterria, merupakan hasil dari berbagai kerja sama. Untuk itu, peran FSM UNDIP dalam pengembangan produk kosmetik PT St. Morita Farma diharapkan dapat memperkuat sinergi antara dunia akademik dan industri.
Diskusi berlangsung interaktif dengan antusiasme mahasiswa yang tinggi, salah satunya ditunjukkan melalui pertanyaan seputar mekanisme kerja liposom terhadap struktur korneum kulit serta keamanan penggunaan jangka panjang dari teknologi enkapsulasi tersebut. Kegiatan ini menjadi ruang kolaboratif yang memperkuat sinergi antara dunia akademik dan industri, serta membuka peluang inovasi lebih lanjut di bidang kimia terapan, khususnya kosmetik.
Sebagai wujud tindak lanjut konkret dari kolaborasi ini, pada hari yang sama juga dilangsungkan acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Universitas Diponegoro dan PT St. Morita Farma. Penandatanganan kerja sama ini berlangsung di Gedung Rektorat Universitas Diponegoro.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Diponegoro menyampaikan dukungan penuh terhadap kolaborasi ini dan menekankan pentingnya penguasaan teknologi-teknologi strategis oleh UNDIP. “Mudah-mudahan kerja sama ini bisa terus berlanjut dan memberikan manfaat luas. Tidak hanya di bidang kosmetik, tetapi juga pada berbagai bidang lain. Ini adalah bentuk nyata hilirisasi riset, dan menjadi kebanggaan bagi bangsa jika perguruan tinggi mampu memberikan kontribusi langsung bagi masyarakat dan industri,” tegasnya.
Sementara itu, Drs. Maruap Siahaan memaparkan pentingnya fondasi riset yang kuat dalam menciptakan produk yang kompetitif. Ia mengungkapkan bahwa PT St. Morita Farma terus melakukan terobosan melalui pemanfaatan bahan-bahan alami dari nusantara dan memformulasikannya menjadi produk unggulan, salah satunya adalah Euterria. Dalam produk ini, formulasi liposom dari Prof. Dwi akan diterapkan dan diuji konsistensinya sebagai bahan aktif untuk meningkatkan efektivitas produk sebagai bagian kolaborasi dengan FSM UNDIP.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara dunia akademik dan industri dapat melahirkan inovasi dan solusi aplikatif, khususnya dalam bidang kimia terapan dan kosmetik, demi kemajuan ilmu pengetahuan dan pembangunan nasional.
[Humas FSM Undip]