Alumni Pendidikan Profesi Fisika Medik FSM UNDIP ini memulai perjalanan kariernya sebelum resmi diwisuda. Dua bulan setelah lulus pada tahun 2024, beliau diterima bekerja sebagai Fisikawan Medis di RS Urip Sumoharjo, Bandar Lampung. Awalnya, semua tampak seperti pencapaian luar biasa, namun kenyataannya, tantangan baru segera muncul.
Profesi ini menuntut lebih dari sekadar pemahaman teori. Dibutuhkan performa terbaik setiap hari, kerja sama tim yang solid, dan kesabaran. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Bapak Beny adalah harus siap ditempatkan jauh dari rumah demi pemerataan tenaga fisika medis. Itu bukan keputusan yang mudah, tapi dengan restu dan dukungan penuh dari keluarga, beliau melangkah.
Enam bulan setelah lulus, Bapak Beny bersyukur bisa mulai memberikan sesuatu kembali, baik untuk orang tua maupun untuk diri sendiri. Bukan dalam bentuk yang luar biasa besar, tapi cukup untuk jadi bukti bahwa proses dan pengorbanan selama kuliah tak sia-sia.
Bagi beliau, ini bukan tentang pencapaian pribadi, tapi tentang pembuktian bahwa dengan niat baik, ketekunan, dan dukungan orang-orang terdekat, tantangan awal karier dapat dihadapi dengan kepala tegak.
[Komunikasi Publik/FSM/Meilia]