Pada Rabu, 28 Mei 2025, Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Universitas Diponegoro menjadi fakultas terakhir yang dikunjungi dalam rangkaian roadshow edukatif dan interaktif yang diselenggarakan oleh UPT Layanan Konsultasi, Disabilitas, Penegakan Disiplin, dan Etika Mahasiswa (UPT LKDPDEM). Bertempat di lantai 6 Gedung Acintya Prasada, acara ini mengangkat tema layanan strategis kampus dalam bidang kesehatan mental, pendampingan penyandang disabilitas, penegakan etika, serta pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan akademik. Kegiatan ini terbuka bagi seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa FSM, dan disambut dengan antusias oleh para peserta.

Acara dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FSM, Dr. Ngadiwiyana, S.Si., M.Si., yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa UPT ini dibentuk sebagai bentuk komitmen Universitas Diponegoro untuk memberikan pelayanan yang total dan bermakna kepada seluruh mahasiswa dan dosen. Beliau menekankan bahwa visi Undip Bermartabat dan Undip Bermanfaat perlu dimulai dari kesadaran individu dalam lingkungan kampus, agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata dan kemudian disebarkan ke masyarakat luas. Beliau juga berharap esensi kegiatan ini tetap sesuai dengan rencana besar yang telah dicanangkan oleh UPT LKDPDEM dan dapat diinternalisasi oleh seluruh civitas akademika FSM.

Dalam sesi materi, hadir dua narasumber utama yang menyampaikan informasi penting mengenai layanan dan sistem penanganan yang ada di Undip. Pemateri pertama adalah Dr. A.A.S. Manik Mahachandra J.M., S.T., M.Sc., selaku Ketua Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Undip. Beliau memaparkan berbagai bentuk kekerasan yang masih sering terjadi di lingkungan kampus, mulai dari kekerasan seksual, psikis, fisik, hingga diskriminasi dan intoleransi. Beliau menjelaskan alur pelaporan kasus dan prinsip-prinsip utama dalam penanganan kekerasan di Undip, yang meliputi non-diskriminasi, keberpihakan pada korban, keadilan gender, akuntabilitas, dan jaminan ketidakberulangan kasus. Sistem penanganan ini dirancang untuk memberikan perlindungan maksimal dan ruang aman bagi korban.

Sesi berikutnya disampaikan oleh Annastasia Ediati, S.Psi., M.Sc., Ph.D., Psikolog, selaku Kepala UPT LKDPDEM Undip. Beliau menjelaskan secara komprehensif tentang tiga layanan utama yang disediakan oleh UPT, yaitu layanan konsultasi mahasiswa, layanan bagi mahasiswa penyandang disabilitas, serta layanan penegakan disiplin dan etika mahasiswa. Layanan konsultasi diberikan secara individu maupun kelompok oleh psikolog profesional, untuk membantu mahasiswa menghadapi permasalahan akademik dan non-akademik. Sementara itu, layanan disabilitas dirancang untuk memastikan mahasiswa dengan kebutuhan khusus dapat mengikuti proses akademik secara setara dan bermartabat. Untuk aspek kedisiplinan, UPT ini juga bertugas membantu dalam menangani pelanggaran kode etik dan tata tertib mahasiswa, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Kegiatan “Diponegoro Student Care Goes to FSM UNDIP” ini menjadi langkah konkret FSM dalam mendukung terciptanya kampus yang sehat secara mental, inklusif, dan beretika. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya layanan strategis ini semakin tumbuh di lingkungan FSM. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh sivitas akademika FSM mampu menjadi bagian dari gerakan kolektif untuk menciptakan lingkungan akademik yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan pribadi dan akademik secara berkelanjutan.

[Komunikasi Publik/FSM/Meilia]