Muhammad Aris Maulana dan Ladya Kalascha, mahasiswa tahun ketiga Program Studi Informatika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro angkatan 2023, berhasil masuk jajaran 20 finalis terbaik Smart Logistics Datathon 2025 yang digelar Asian Institute of Supply Chains & Logistics (AISCL), Chinese University of Hong Kong (CUHK). Kompetisi berlangsung pada 17–19 Oktober 2025 di Hong Kong International Aviation Academy, mempertemukan talenta muda unggulan dari berbagai universitas dan sekolah menengah di Asia dan Australia.
Edisi 2025 menjadi penyelenggaraan keempat kompetisi analitik data skala regional oleh AISCL. Ajang ini memperoleh dukungan dari Logistics Promotion Funding Scheme yang berada di bawah Maritime and Aviation Training Fund, inisiatif Transport and Logistics Bureau (TLB) Pemerintah Hong Kong SAR. Tujuannya: mendorong pertukaran pengetahuan antara kampus dan industri serta menjembatani pembelajaran teoretis dengan pemecahan masalah logistik di dunia nyata.
Sejalan dengan “Action Plan on Modern Logistics Development” yang diumumkan pada Oktober 2023, kompetisi tahun ini menegaskan ambisi Hong Kong membangun ekosistem logistik yang “Cerdas, Inovatif, dan Bernilai Tinggi” melalui pemanfaatan Internet of Things (IoT), blockchain, sistem otonom, dan kecerdasan buatan.

Selama 35 jam maraton Datathon, Aris dan Ladya berkolaborasi lintas negara untuk mengolah data logistik berskala besar serta merancang solusi berbasis data yang menjawab tantangan operasional, layanan, dan model bisnis sektor logistik. Ajang ini menguji kemampuan teknis mereka di bidang analitik data dan informatika, sekaligus kreativitas, kerja tim, dan ketangkasan mengonversi temuan menjadi inovasi yang dapat diimplementasikan.
Dalam sesi pembukaan, Kevin Choi, Permanent Secretary for Transport and Logistics Pemerintah Hong Kong SAR, menyambut positif meningkatnya keragaman dan antusiasme peserta. Ia menekankan peran krusial generasi muda yang kreatif dan berwawasan ke depan untuk mentransformasi industri logistik Hong Kong agar semakin hijau, cerdas, dan inovatif.
Menjelang kompetisi, para peserta mengikuti kunjungan lapangan dan sesi berbagi industri yang dirancang untuk memperdalam pemahaman atas transformasi digital ekosistem logistik Hong Kong. Rangkaian ini memperkaya wawasan Aris dan Ladya mengenai bagaimana informatika dan AI mengoptimalkan rantai pasok, meningkatkan keberlanjutan, dan memperkuat konektivitas ekonomi kawasan.

Merefleksikan pengalamannya, Aris mengatakan, “Kesempatan mewakili Indonesia dan menerapkan keilmuan informatika pada persoalan logistik nyata benar-benar berharga. Berkompetisi di Hong Kong memperluas cakrawala kami dan memacu kami terus berinovasi demi sistem rantai pasok yang kian cerdas dan berkelanjutan.”
Ladya menambahkan, “Datathon ini intens sekaligus memotivasi. Kami banyak belajar dari rekan internasional dan praktisi industri tentang bagaimana data mampu mengubah wajah logistik, membuat operasional lebih efisien dan ramah lingkungan.”
Pencapaian ini tidak hanya mengharumkan nama Universitas Diponegoro, tetapi juga menegaskan kapasitas generasi muda Indonesia dalam mendorong transformasi digital di sektor logistik dan rantai pasok pada level internasional.
