Gunungbatu (22/07/2024) – Ibu Tati, seorang pengusaha tangguh, memulai bisnis keripik pisang dengan penuh semangat. Dalam waktu singkat, produk keripiknya berhasil merambah pasar Kesesi, Comal, dan berbagai wilayah di Pemalang. Keripik pisang “Mbak Tati” hadir dalam dua varian rasa yang menggoda, manis dan asin, serta tersedia dalam tiga ukuran kemasan: 150 gram, 1 kilogram, dan 1,5 kilogram. Harganya sangat terjangkau, mulai dari Rp. 5.000 hingga Rp. 50.000.
Namun dalam produksi keripik pisang, ibu Tati masih sedikit kesulitan untuk menghitung modal bahan baku dan keuntungan yang di dapatkan. Mahasiswa KKN TIM II UNDIP bernama Abied Farih Alvian dari departemen matematika, menyusun modul “Pemaksimalan Penjualan pada UMKM keripik Pisang Ibu Tati” yang berisi tentang perhitungan modal, keuntungan, beserta jumlah pcs keripik pisang yang harus dijual untuk menghasilkan keuntungan maksimum.
Dengan mengikuti panduan dari modul ini, Ibu Tati dapat memaksimalkan pendapatannya. Menjual 100 pcs ukuran 150 gram, 12 pcs ukuran 1 kg, dan 2 pcs ukuran 1,5 kg untuk varian manis serta 20 pcs ukuran 150 gram, 5 pcs ukuran 1 kg, dan 1 pcs ukuran 1,5 kg untuk varian asin, Ibu Tati bisa meraih keuntungan bersih hingga Rp. 1.000.000 dengan modal bahan baku Rp.350.000.
Modul ini tidak hanya membantu Ibu Tati, tetapi juga bisa menjadi inspirasi bagi para pelaku UMKM lainnya dalam mengembangkan bisnis keripik pisang. Dengan strategi yang tepat dan penggunaan sumber daya secara optimal, kesuksesan bisa diraih dengan lebih mudah.
Penulis: Abied Farih Alvian
DPL: Dr. Rahmad Nuryanto, S.Si, M.Si.